Sunday 12 April 2015

PAWR : Subgenre 101 : Medical Romance


Dari sekian banyak hal yang dibahas oleh kami, grup romance dalam Around The Genre in 30 Days, kami memutuskan untuk membahas sedikit tentang subgenre dalam genre romance dan membaca buku yang masuk dalam subgenre yang terpilih. Saya memutuskan untuk mengambil subgenre "Medical Romance" untuk dibahas dalam postingan Sub Genre 101 ini.

Apa itu medical romance?


Mengutip dari situs Wikipedia (yang penjelasannya lebih lengkap dari situs lainnya sehubungan dengan pembahasan saya kali ini) medical romance secara umum dapat dianggap sebagai subgenre dari contemporary romance, seperti halnya medical fiction. Setting dari medical romance biasanya terjadi di wilayah kerja medis seperti UGD/IGD, bangsal/ruang perawatan, ruang operasi. Dan jenis bidang medis yang terdapat dalam medical romance adalah kedokteran keluarga (family medicine), kegawatdaruratan (emergency medicine), kebidanan kandungan (obstetri gynaecology).

Karakter tokoh utama pria (hero) dalam medical romance biasanya berprofesi sebagai dokter, seringnya dokter IGD, dokter keluarga, dokter bedah, dokter obgyn, atau dokter anak. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk berprofesi sebagai perawat atau bidang lain seperti pemadam kebakaran yang harus memiliki pengetahuan minimal tentang kegawatdaruratan. Secara fisik hero dalam medical romance sering digambarkan sebagai sosok yang bertubuh tinggi, ganteng, pintar, punya aura yang mendominasi, dan kadang sedikit arogan. 

Sementara karakter tokoh utama wanita (heroine) juga berprofesi dokter, namun seringnya berprofesi sebagai perawat atau bidan dengan spesifikasi IGD atau ICU, ataupun residen di bidang anestesi, bedah, anak dan kegawatdaruratan. Dan fisik herione dalam medical romance digambarkan sebagai sosok yang lemah lembut, perhatian pada pasien dan rekan kerja, tapi pada saat bersamaan juga tampil tegar, tidak cengeng. Terkadang dalam cerita medical romance juga diselipkan cerita heroine yang sedang hamil atau salah satu dari kedua tokoh utama sudah mempunyai anak.


Alur cerita medical romance biasanya melibatkan pasien. Rata-rata pasien dalam cerita tersebut dapat sembuh sempurna tak peduli seberapa parah cedera atau penyakit yang mereka derita. Namun begitu tidak ada plot romantisme antara dokter - pasien atau perawat - pasien karena dalam kenyataan sesungguhnya ada kode etik yang melarang hubungan yang intim/dekat dengan pasien sebagai bagian dari hubungan dokter/perawat - pasien yang profesional. Beberapa tindakan medis dan penyakit sedikit disinggung dalam medical romance sebagai bagian dari plot. Jadi, kalau ada sebuah buku dimana karakternya berprofesi sebagai dokter atau tenaga para medis lainnya tapi tidak ada adegan atau plot yang melibatkan penanganan pasien atau pendiagnosaan penyakit pada pasien, maka buku tersebut tidak bisa digolongkan dalam kategori medical romance.


Subgenre medical romance dipopulerkan oleh penerbit buku romance terkenal, Harlequin. Bahkan mereka punya lini tersendiri yang dinamakan Harlequin Medical Romance yang ditulis sesuai pakem-pakem diatas. Tidak susah membedakan Harlequin Medical Romance dengan lini lain dari penerbit yang sama karena dari covernya saja sudah terlihat.

Seringnya cover Harlequin Medical Romance terdapat model yang berpakaian layaknya tenaga medis seperti jas putih, seragam perawat, seragam baju kamar operasi, dan tak ketinggalan stetoskop yang menggantung di leher. Tapi ada juga beberapa cover tidak menampilkan hal seperti itu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut lagi-lagi Harlequin punya solusi. Mereka mengeluarkan logo Medical Romance lengkap dengan sebaris gambar rekaman EKG sebagai marker dari subgenre tersebut.

logo milik Harlequin.com

Menulis medical romance (dan buku apapun yang melibatkan suatu profesi yang bukan hanya sekedar profesi numpang lewat) menjadi suatu hal yang riskan. Karena penulis harus berkonsultasi dengan tenaga medis dalam pengerjaan bukunya, bila hal tersebut tidak dilakukan atau ditulis berdasarkan hasil searching di internet, maka bila terdapat kesalahan bisa-bisa si penulis dikritik oleh pembacanya. Mungkin itu sebabnya penulis di genre medical romance tak terlalu banyak. Karena si penulis harus berkecimpung di dunia medis atau melakukan banyak riset demi bukunya.

Janice Lynn adalah penulis medical romance yang cukup produktif. Berdasarkan keterangan yang terdapat di halaman situs Harlequin ada 14 judul buku bergenre medical romance yang sudah ditulis Janice. Tidak mengherankan sih karena selain berprofesi sebagai penulis, Janice Lynn juga berprofesi sebagai praktisi perawat, ia bahkan seorang master keperawatan dari Vanderbilt University.

beberapa karya Janice Lynn

Kalau ditanya mengapa saya menyenangi subgenre ini, jawabannya sederhana saja. Subgenre ini berkaitan dengan pekerjaan saya. Namun seindah-indahnya cerita dalam medical romance ada satu hal yang perlu digarisbawahi. Realita di lapangan, tidak ada kisah romantis seperti yang digambarkan dalam cerita. >> saya tidak tahu harus merasa sedih atau bahagia saat menuliskan kalimat tersebut.

Update 22/04/2015 :

Terinspirasi dari komentar mbak Desti saya jadi ingin menambahkan sedikit tentang Marga T. (sumber wikipedia)

Di Indonesia penulis medical romance yang terkenal adalah Marga T. Beliau merupakan salah satu penulis yang cukup produktif di Indonesia. Penulis kelahiran Jakarta, 27 Januari 1943 ini mempunyai nama lengkap Marga Tjoa yang lantas disingkat dengan Marga T. Hingga saat ini karya Marga T sudah berjumlah 128 cerita pendek dan 67 buku. Sebagian besar tulisannya selalu berkaitan dengan dunia medis. Tidak salah memang karena Marga T. merupakan seorang dokter lulusan FK Universitas Trisakti.

Karya-karya Marga T. memang cukup laris di pasaran hingga berhasil diangkat ke layar lebar. Karyanya yang paling terkenal dan diangkat ke layar lebar adalah "Badai Pasti Berlalu" yang telah difilmkan pada tahun 1977 yang kemudian di-remake pada tahun 2007. Bahkan begitu terkenalnya "Badai Pasti Berlalu" sudah dijadikan semacam jargon penyemangat untuk orang-orang yang sedang melalui masa keterpurukan atau kesusahan dan tidak bersemangat lagi memandang hidup.

Salah satu karya terkenal Marga T. lainnya adalah "Karmila". Begitu larisnya buku tersebut hingga berhasil dicetak ulang beberapa kali, dari hasil royalti buku tersebut Marga T. berhasil mengunjungi Eropa dan bertemu seorang insinyur Teknik Kimia Trisakti yang lantas menjadi suaminya.

Beberapa karya dari Marga T. :
  1. Sekuntum Nozomi (buku satu hingga kelima) - (2002-2006)
  2. Dibakar Malu dan Rindu (2003)
  3. Dipalu Kecewa dan Putus Asa (2001)
  4. Amulet dari Nubia (1999)
  5. Dicabik Benci dan Cinta (1998)
  6. Didera Sesal dan Duka (1998)
  7. Matahari Tengah Malam (1998)
  8. Melodi Sebuah Rosetta (1996)
  9. Dikejar Bayang-bayang (1995)
  10. Sepagi Itu Kita Berpisah (1994)
  11. Rintihan Pilu Kalbuku (1992)
  12. Seribu Tahun Kumenanti (1992)
  13. Berkerudung Awan Mendung (1992)
  14. Sonata Masa Lalu (1991)
  15. Bukan Impian Semusim (1991)
  16. Namamu Terukir di Hatiku (1991)
  17. Istana di Kaki Langit (1990)
  18. Petromarin (1990)
  19. Waikiki Aloha: kumpulan satir (1990)
  20. Kobra Papageno: Manusia Asap dari Pattaya (1990)
  21. Kobra Papageno: Rahasia Kuil Ular (1989)
  22. Di Hatimu Aku Berlabuh (1988)
  23. Ketika Lonceng Berdentang: cerita misteri (1986)
  24. Kishi: buku kedua trilogi (1987)
  25. Batas Masa Silam: Balada Sungai Musi (1987)
  26. Oteba: buku ketiga trilogi (1987)
  27. Ranjau-ranjau Cinta (1987)
  28. Sekali Dalam 100 Tahun: kumpulan satir (1988)
  29. Tesa (1988)
  30. Sembilu Bermata Dua (1987)
  31. Setangkai Edelweiss: sambungan Gema Sebuah Hati (1987)
  32. Untukmu Nana (1987
  33. Saskia: sebuah trilogi (1987)
  34. Bukit Gundaling (1984)
  35. Rahasia Dokter Sabara (1984)
  36. Saga Merah (1984)
  37. Fatamorgana (1984)
  38. Monik: sekumpulan cerpen (1982)
  39. Sebuah Ilusi (1982)
  40. Lagu Cinta: kumpulan cerpen (1979)
  41. Sepotong Hati Tua (1977)
  42. Bukan Impian Semusim (1976)
  43. Gema Sebuah Hati (1976)
  44. Badai Pasti Berlalu (1974)
  45. Karmila (1971, dibukukan (1973)
  46. Rumahku adalah Istanaku (1969)




@ Medan
10042015

3 comments:

  1. "Realita di lapangan, tidak ada kisah romantis seperti yang digambarkan dalam cerita. >> saya tidak tahu harus merasa sedih atau bahagia saat menuliskan kalimat tersebut." *puk puk Putri* :))

    Thanks atas infonya. Aku belum pernah membaca subgenre ini. Setelah membaca tulisan di atas jadi ngerti deh isinya kurang lebih kayak gimana. Kalau novel-novel Marga T masuk subgenre ini nggak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Marga T sama Mira W memang sering mengambil profesi dokter untuk tokohnya. Mungkin mereka MedRom-nya Indonesia ya...Hanya saja kalau dibandingkan dengan MedRom dr Harlequin agak beda juga sih...

      Delete
  2. Berarti line romance-nya dengan tenaga medis lagi ya, Kak? Karena ada kode etik dengan pasien itu. Selalu tertarik dengan kaver dari buku-buku subgenre ini, apalagi kalau dokternya cowok pegang bayi *salah fokus* xD

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...